
“tadi siang saya keluar masjid keliling cari warnet, tidak ketemu”
Sama dong nek, saya cari-cari jaringan internet gratis tapi gak ketemu-ketemu juga, lama gak update status dan baca berita.. :D. “ Mau apa Nek?”
“Buku Nenek sudah mau cetak, tapi penerbit minta tulisannya diketik”
Sambil memperlihatkan buku bersampul hijau yang sangat tebal. Isinya sebagian besar ayat-ayat Al-Qur’an. Pikirku, kalau pun tadi ketemu warnet atau jasa pengetikan pasti ditolak karena tulisan Nenek Yus terlalu indah untuk bisa dibaca, tulisan khas orang-orang tempo doeloe. Tetapi menariknya, meski ditulis tangan, tak satupun terdapat coretan dalam buku itu. Rapi, bersih dan teratur. Coba saja bandingkan dengan tulisan tanganku, aihh jadi malu sendiri.
“besok nenek mau keliling lagi mencari warnet”
“tidak usah nek..tidak usah... saya bawa laptop, nanti saya ketikkan”
“Ini banyak nak, nanti ganggu pekerjaan kamu”
“Setiap nginap di sini saya bawa laptop Nek, jadi nanti sebelum tidur sehabis tarwih kita kerjakan dulu ketikan ini sama-sama Nek”
“ Alhamdulillah, Allah beri kemudahan...makasih yah nak..niatkan sebagai ibadah..wah harus saya ganti dengan apa?”
“ganti dengan do’a saja Nek, doakan saya yah juga Nek itu sudah jadi imbalan laur biasa”
Begitulah perbincangan malam tadi dengan nenek Yus, nenek yang sudah tua dan telah saya ceritakan pada beberapa tulisan sebelumnya. Semangatnya berburu pahala di bulan ramadhan ini dengan tubuh ringkih seharusnya membuat anak muda yang gagah tampilan fisiknya harus malu, yaah termasuk saya lah. Setelah membaca sekilas muqaddimah naskah buku tersebut, inilah yang membuat saya terkagum sekaligus malu pada semangat Nenek Yus untuk tetap berkarya di usia senja. Berikut sedikit kutipan muqaddimah dari buku Nenek Yus “Taubatlah Sebelum Datang Siksa”.
...
Saya bukanlah pengarang buku atau penterjemah Al Qur’an dan bukan pula jebolan pesantren, tetapi hati kecil saya sudah lama terpanggil untuk berbagi ilmu yang saya pelajari dari terjemahan Az Zikra kepada siapa yang mau membaca buku ini, di usia ke-70 tahun inilah baru saya lakasanakan cita-cita saya sebagai warisan buat generasi muda muda. Beberapa ayat ada kaitannya satu sama lain yang terdapat dalam beberapa surat, saya pilah-pilah dan saya pilih-pilih, saya ` kelompokkan jadi satu-satu judul supaya mudah dipahami, terutama bagi yang awam.
Dalam hal ini tidaklah saya mengambil keuntungan kecuali semata-mata mengharap ridha Allah SWT untuk mengampunkan dosa-dosa saya. Semoga saya dipanggil dalam keadaan Husnul Khatimah dan dengan ilmu yang bermanfaat ini, mudah-mudahan Allah SWT memasukkan saya kedalam kelompok orang-orang shalihin yang dicintaiNya untuk mendapatkan syurga Allah. Aamiin yaa rabbal’alamiin.
Semoga semangat Nenek Yus tertular ke kita juga, ayo berkarya!
Inspiratif...
BalasHapus